Sunday, February 22, 2009

Kenapa hina Nabi?

ish...ish..ish...

-klau nabi kata..islam itu penunjuk jalan kenapa kita masih ambil yg lain sebagai landasanya.

- kalau nabi kata yg ada dlam quran, hadis dan sunahnya itu benar, kenapa masih pertikai hukumnya.

- kalau nabi kata hormatilah ulamak dan ambia kenapa masih lagi dikutuk dan dihinanya seakan2 kita lebih ulama dari ulamak.

- kalau nabi kata, carilah pemimpin yg benar2 jujur, amanah, bijaksana kenapa masih lagi diikuti pemimpin yg korupsi, penuh skandal, trang lagi bersuluh menolak ajaran nabi dan permintaanya.

- kalau nabi kata bertolong-tolonganlah anatara kamu umat islam kenapa ada diantara kita yg begitu hitam hatinya dalam isu palestine.

- kalau nabi kata islam itu syumul dan menyeluruh kenapa masih ada yang kata negera ini tidak perlukan hukum islam.memadai dengan hukum lord reid yang sedia ada.

- kalau nabi kata jagalah tuturkata kamu dan sayangilah agama ka,u tetapi kenapa masih ada yang sanggup menghina hukum2 yang Allah tetapkan.

- Kalau nabi kata islam itu addin kenapa ada yang menyokong 'sis' di sini. siapa yg pimpin sis. siapa penaung sis. kenapa perlua ada persamaan agama didunia ini.

- kalau sultan ditegur begitu, melenting melayu kita. tetapi bila nabi dihina mulia pula sokonganya.

* menghina bukanlah perlu keluarkan kata2 kesat seperti yg saudara selalu gunakan. baca ayat ..fahami makna....ada jawapan hina atau tidak

2 comments:

OTAI (Otak Tenang Akal Inovatif) said...

perawi

alahdulillah kau kutuk aku oramg tua dan seorang haji pulak.

inikah cara pas ajar kau berbahasa dengan aku yang dah otua dan otaiyer?

inikah islam pas?

ya lah orang semua nak mampus sebab kau sokong pas tungkat langit. pas cintakan dunia sebab tu tak nak mati tuuuu

Perawi said...

PAS cintakan mati syahid, daripada cintakan dunia spt kumpulkan harta macam arwah DUN Port Klang, rumah siap, terkejut menantu kalah dlm PRU12, lemah jantung mati. Duit dari mana buat mahligai? sebab baru sepenggal jadi ADUN. Tunggu azzad Allah. Soalan akhirat, dari mana harta kamu, (halal/haram) dan kemana dibelanjakan (jalan baik/mungkar)